Fanfiction
Fairy
Tail
By
: Salsabila Isha
Fairy Tail
By :
Salsabila Isha
Mereka Sudah Jadian
Hari ini Lucy terlihat sibuk
menyelesaikan novel pertamanya. Ia tidak pernah absen dalam menulis novelnya
itu. Saat dalam pekerjaan pun ,ia sempatkan untuk menulis. Menyelesaikan novel
pertamanya, seolah sudah menjadi harga mati baginya.
“Hei, Lucy! Aku tunggu di taman,
ya?”ucap Gray. Ia pun berlari lagi keluar kamar Lucy.
“Sudah aku bilang, jangan masuk rumah
orang sembarangan!” seru Lucy geram. Belum sempat ia menengok ke arah Gray,
Gray telah menghilang.
Lucy menutup bukunya. Ia beranjak
dari tempat duduknya. Lagi-lagi ia diganggu saat menyesaikan novelnya itu. Selain
Gray, Erza, Natsu, dan Happy juga sering menyelinap masuk rumahnya tanpa
ijin.
****
Guild Fairy Tail
Seperti biasa, guild terlihat sangat
gaduh. Berbeda dengan teman-temannya yang membuat keributan, Juvia terlihat
murung. Mira menyadari perbedaan sikap Juvia, jadi ia memutuskan untuk
menghampirinya.
“Juvia, ada apa? Apa ada masalah?”
Mira duduk di samping Juvia.
“Hari ini Juvia tidak melihat
Gray-sama.”
“Setahuku Gray tidak bekerja hari ini.”
“Lalu, dimana Gray-sama?”
“Mungkin, dia berada di taman.”
“Terima kasih, Mira-chan!” Juvia
berlari kencang meninggalkan Mira yang setengah terkejut.
“Gray-sama, tunggu Juvia!” batin
Juvia .
****
Di taman terlihat Gray sedang duduk di
bawah pohon. Ia sedang menunggu kedatangan Lucy. Ketika ia melihat kedatangan
seorang gadis berambut pirang, ia tersenyum senang.
“Kau lama sekali.”
“Maaf, membuatmu menunggu.”
“Tidak apa-apa.”
“Lalu, ada apa kau menyuruh aku ke
sini ?” tanya Lucy penasaran.
“Sebenarnya…”
****
Juvia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di taman. Ia melihat
Gray berada di sana. Ia melangkahkan kakinya berniat untuk menghampiri Gray.
“Gray-sa…” suara Juvia tercekat. Langkahnya
terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri di depan Gray.
Juvia memilih untuk bersembunyi di
balik semak-semak untuk mendengarkan pembicaraan antara Lucy dan Gray.
“Lucy, aku mencintai mu.” ucap Gray sambil
berlutut di hadapan Lucy.
“Gray? Apa yang kau katakan itu benar?’
tanya Lucy dengan wajah serius .
“Benar. Ayo, kita hidup bersama
selamanya!”
“Aku… Aku juga mencintaimu, Gray.”
“Sekarang kita tidak akan terpisahkan.”
Gray menggandeng tangan Lucy.
“Benar.” Lucy tersenyum tulus.
Hati Juvia hancur mendengar percakapan
antara Gray dan Lucy. Ia tidak percaya ini yang akan terjadi. Ia menangis dan
berlari pergi meninggalkan taman itu. Cuaca yang awalnya cerah, seketika
berubah menjadi hujan lebat.
“Hujan!” seru Lucy terkejut dengan
perubahan cuaca yang mendadak.
“Sebaiknya, kita pulang .”
****
Guild Fairy Tail
“Juvia, ada apa?”tanya Mira di
samping Juvia yang sedang menangis.
“Gray-sama… Gray-sama…” Juvia tidak
dapat melanjutkan kata-katanya.
“Ada apa dengan Gray?”
“Gray-sama…. Huwaaa….” tangis Juvia
semakin pecah.
****
“Gray dan Lucy telah jadian!”
seru Happy dari pintu masuk guild.
“Apaa…?!” seisi guild sontak terkejut.
“Apa itu benar, Happy?” tanya Mira
tidak kalah terkejut.
“Aye…! Aku mendengar pembicaraan
mereka berdua di taman .” jawab Happy sembari menghampiri Natsu.
Mira mengerti mengapa Juvia menangis.
Ia bingung harus berekspresi bagaimana. Di satu sisi, temannya bahagia, di sisi
lain ada temannya yang sedang sedih.
Natsu tidak berkata apa pun. Ia hanya
menatap kosong meja di depannya. “Lucy…” batinnya.
****
Guild Fairy Tail dibuat heboh oleh
kedatangan Lucy. Lucy yang merasa menjadi pusat perhatian, jadi salah tingkah. Ia
tersenyum riang sambil melambai-lambaikan tangannya ke semua orang di dalam
guild. “Apakah aku hari ini sangat mempesona ?” batin Lucy.
Lucy menghampiri Mira di mejanya. Ia
bermaksud menanyakan alasan dia begitu menarik perhatian seisi guild.
“Hai, Lucy! Mengapa kau sendirian?”
tanya Mira.
“Apa maksudmu sendirian? Bukankah aku
kemari selalu sendirian?”
“Bukankah kau punya pendamping? Itu
loh… Yang itu loh…” bisik Mira di telinga Lucy.
“Maksudmu Plue?”
“Bukan. Yang baru itu loh…”
“Aku kan tidak mempunyai roh bintang
yang baru.” Lucy tampak bingung dengan perkataan Mira.
“Bukan!” Mira semakin geram.
Semua orang bersorak heboh tiba-tiba.
Lucy semakin bingung dengan keadaan di sekelilingnya. Pandangannya menyapu
seisi ruangan. Ia melihat tatapan teman-temannya itu tetuju antara dirinya dan
juga Gray.
Gray menghampiri Lucy dengan wajah bingung
yang sama bingungnya. Ia tidak menyangka kehadirannya membuat heboh seisi guild.
Ia berpikir, itu pasti karena ia telah berhasil membunuh monster beberapa hari
yang lalu dalam pekerjaannya. Tunggu, bukankah membunuh monster adalah hal yang
sudah biasa ?
Lucy tidak kalah bingungnya
dengan Gray. Saat ia memasuki guild, semua orang bersorak dan bersiul kepadanya.
Sekarang, saat Gray tiba, semua orang juga bersorak kepada Gray. Padahal dalam
penglihatan Lucy, Gray terlihat berpenampilan seperti biasanya. Apa ada yang
salah?
“Lu, ayo kita ke taman lagi!” ajak
Gray.
“Kyaaa….!” seisi guild mulai
berteriak histeris .Lucy dan Gray sampai terkejut mendengarnya.
“Gray-sama…! Huwaa…” tangis juvia pun
pecah lagi.
“Ada apa?” Gray menjadi panik.
“Lucy,tolong putuskan kontrakku
denganmu!” ucap Loke yang tiba-tiba keluar tanpa dipanggil.
“Apa…?” Lucy semakin tidak memahami
situasi ini.
“Jangan berpura-pura tidak ada yang
terjadi. Kami sudah tahu, bila kalian sudah jadian loh…” ucap Levi.
“Jadian?” Gray mengerutkan dahinya. Bingung.
“Apa maksudnya?” ucap Lucy.
“Sudahlah, mengaku saja! Sebagai
perayaannya, bagaimana bila kalian mentraktirku minum?” imbuh Cana.
“Apa-apa’an ini?” Lucy tidak berdaya
menghadapi tuduhan teman-temannya.
“Kemarin kalian jadian di taman
‘kan?” tanya Elfman.
“Taman?” Gray mengingat-ngingat.
“Maksud kalian, latihan dramaku dengan Lucy kemarin?”
“Apa? Latihan drama?” tanya Natsu
terkejut.
“Ya, benar .Kami berlath drama untuk
ini…” Lucy meyodorkan sebuah kertas yang berisi pekerjaan bermain drama.
“Jadi, itu tidak sungguhan?” tanya
Mira sambil membaca kertas dari Lucy.
“Tentu saja. Itu hanya latihan untuk
peran kami.” Lucy meyakinkan.
“Happy…!” seru seisi guild yang
merasa telah tertipu.
“Aye…!” Happy pun melarikan diri.
“Gray-sama…!” Juvia langsung memeluk
Gray.
“Hei, apa yang kau lakukan?” ucap Gray.
“Gray-sama milik Juvia, bukan
milikmu!’ Juvia menatap Lucy dengan garang.
“Iya…Iya…” Lucy mengiyakan.
****
3 hari kemudian~
Telihat Jet yang berjalan
tergesa-gesa memasuki guild. Tampaknya, ia sedang membawa berita penting.
“Hei, Lucy dan Natsu sudah jadian!”
seru Jet bersemangat.
Seisi guild yang awalnya gaduh, jadi
terdiam sesaat memperhatikan Jet,lalu mereka mulai gaduh kembali. Sepertinya, berita
yang dibawakannya tidak terlalu menarik untuk diperhatikan. Semua orang tidak
percaya dengan berita itu, karena sebelumnya mereka tertipu oleh berita yang
dibawa oleh Happy.
“Pasti Lucy dan Natsu sedang berlatih
drama .” kata Lisanna yang duduk di samping Mira.
“Bukankah pekerjaan bermain drama
telah selesai dikerjakan oleh Lucy dan Gray kemarin? Seingatku, permintaan
pekerjaan semacam itu sudah tidak ada lagi.” batin Mira.
END~
1 komentar:
lanjut thorr
Post a Comment