Wednesday, June 24, 2015

Mereka Sudah Jadian (Fanfic Fairy Tail)

Pada 10:05:00 PM


Fanfiction
Fairy Tail
By : Salsabila Isha


Fairy Tail
By : Salsabila Isha

Mereka Sudah Jadian


          Hari ini Lucy terlihat sibuk menyelesaikan novel pertamanya. Ia tidak pernah absen dalam menulis novelnya itu. Saat dalam pekerjaan pun ,ia sempatkan untuk menulis. Menyelesaikan novel pertamanya, seolah sudah menjadi harga mati baginya.
          Brakkk….
          “Hei, Lucy! Aku tunggu di taman, ya?”ucap Gray. Ia pun berlari lagi keluar kamar Lucy.
          “Sudah aku bilang, jangan masuk rumah orang sembarangan!” seru Lucy geram. Belum sempat ia menengok ke arah Gray, Gray telah menghilang.
          Lucy menutup bukunya. Ia beranjak dari tempat duduknya. Lagi-lagi ia diganggu saat menyesaikan novelnya itu. Selain Gray, Erza, Natsu, dan Happy juga sering menyelinap masuk rumahnya  tanpa ijin.
****
          Guild Fairy Tail
          Seperti biasa, guild terlihat sangat gaduh. Berbeda dengan teman-temannya yang membuat keributan, Juvia terlihat murung. Mira menyadari perbedaan sikap Juvia, jadi ia memutuskan untuk menghampirinya.
          “Juvia, ada apa? Apa ada masalah?” Mira duduk di samping Juvia.
          “Hari ini Juvia tidak melihat Gray-sama.”
          “Setahuku Gray tidak bekerja hari ini.”
          “Lalu, dimana Gray-sama?”
          “Mungkin, dia berada di taman.”
          “Terima kasih, Mira-chan!” Juvia berlari kencang meninggalkan Mira yang setengah terkejut.
          “Gray-sama, tunggu Juvia!” batin Juvia .
****
          


          Di taman terlihat Gray sedang duduk di bawah pohon. Ia sedang menunggu kedatangan Lucy. Ketika ia melihat kedatangan seorang gadis berambut pirang, ia  tersenyum senang.
          “Kau lama sekali.”
          “Maaf, membuatmu menunggu.”
          “Tidak apa-apa.”
          “Lalu, ada apa kau menyuruh aku ke sini ?” tanya Lucy penasaran.
          “Sebenarnya…”
****
          Juvia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di taman. Ia melihat Gray berada di sana. Ia melangkahkan kakinya berniat untuk menghampiri Gray.
           “Gray-sa…” suara Juvia tercekat. Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri di depan Gray.
          Juvia memilih untuk bersembunyi di balik semak-semak untuk mendengarkan pembicaraan antara Lucy dan Gray.
          “Lucy, aku mencintai mu.” ucap Gray sambil berlutut di hadapan Lucy.
          “Gray? Apa yang kau katakan itu benar?’ tanya Lucy dengan wajah serius .
          “Benar. Ayo, kita hidup bersama selamanya!”
          “Aku… Aku juga mencintaimu, Gray.”
          “Sekarang kita tidak akan terpisahkan.” Gray menggandeng tangan Lucy.
          “Benar.” Lucy tersenyum tulus.
          Hati Juvia hancur mendengar percakapan antara Gray dan Lucy. Ia tidak percaya ini yang akan terjadi. Ia menangis dan berlari pergi meninggalkan taman itu. Cuaca yang awalnya cerah, seketika berubah menjadi hujan lebat.
          “Hujan!” seru Lucy terkejut dengan perubahan cuaca yang mendadak.
          “Sebaiknya, kita pulang .”
****
          Guild Fairy Tail
          “Juvia, ada apa?”tanya Mira di samping Juvia yang sedang menangis.
          “Gray-sama… Gray-sama…” Juvia tidak dapat melanjutkan kata-katanya.
          “Ada apa dengan Gray?”
          “Gray-sama…. Huwaaa….” tangis Juvia semakin pecah.
****
          “Gray  dan Lucy telah jadian!” seru Happy dari pintu masuk guild.
          “Apaa…?!” seisi guild sontak terkejut.
          “Apa itu benar, Happy?” tanya Mira tidak kalah terkejut.
          “Aye…! Aku mendengar pembicaraan mereka berdua di taman .” jawab Happy sembari menghampiri Natsu.
          Mira mengerti mengapa Juvia menangis. Ia bingung harus berekspresi bagaimana. Di satu sisi, temannya bahagia, di sisi lain ada temannya yang sedang sedih.
          Natsu tidak berkata apa pun. Ia hanya menatap kosong meja di depannya. “Lucy…” batinnya.
****
          Guild Fairy Tail dibuat heboh oleh kedatangan Lucy. Lucy yang merasa menjadi pusat perhatian, jadi salah tingkah. Ia tersenyum riang sambil melambai-lambaikan tangannya ke semua orang di dalam guild. “Apakah aku hari ini sangat mempesona ?” batin Lucy.
          Lucy menghampiri Mira di mejanya. Ia bermaksud menanyakan alasan dia begitu menarik perhatian seisi guild.
          “Hai, Lucy! Mengapa kau sendirian?” tanya Mira.
          “Apa maksudmu sendirian? Bukankah aku kemari selalu sendirian?”
          “Bukankah kau punya pendamping? Itu loh… Yang itu loh…” bisik Mira di telinga Lucy.
          “Maksudmu Plue?”
          “Bukan. Yang baru itu loh…”
          “Aku kan tidak mempunyai roh bintang yang baru.” Lucy tampak bingung dengan perkataan Mira.
          “Bukan!” Mira semakin geram.
          Semua orang bersorak heboh tiba-tiba. Lucy semakin bingung dengan keadaan di sekelilingnya. Pandangannya menyapu seisi ruangan. Ia melihat tatapan teman-temannya itu tetuju antara dirinya dan juga Gray.
          Gray menghampiri Lucy dengan wajah bingung yang sama bingungnya. Ia tidak menyangka kehadirannya membuat heboh seisi guild. Ia berpikir, itu pasti karena ia telah berhasil membunuh monster beberapa hari yang lalu dalam pekerjaannya. Tunggu, bukankah membunuh monster adalah hal yang sudah biasa ?
          Lucy  tidak kalah bingungnya dengan Gray. Saat ia memasuki guild, semua orang bersorak dan bersiul kepadanya. Sekarang, saat Gray tiba, semua orang juga bersorak kepada Gray. Padahal dalam penglihatan Lucy, Gray terlihat berpenampilan seperti biasanya. Apa ada yang salah?
          “Lu, ayo kita ke taman lagi!” ajak Gray.
          “Kyaaa….!” seisi guild mulai berteriak histeris .Lucy dan Gray sampai terkejut mendengarnya.
          “Gray-sama…! Huwaa…” tangis juvia pun pecah lagi.
          “Ada apa?” Gray menjadi panik.
          “Lucy,tolong putuskan kontrakku denganmu!” ucap Loke yang tiba-tiba keluar tanpa dipanggil.
          “Apa…?” Lucy semakin tidak memahami situasi ini.
          “Jangan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Kami sudah tahu, bila kalian sudah jadian loh…” ucap Levi.
          “Jadian?” Gray mengerutkan dahinya. Bingung.
          “Apa maksudnya?” ucap Lucy.
          “Sudahlah, mengaku saja! Sebagai perayaannya, bagaimana bila kalian mentraktirku minum?” imbuh Cana.
          “Apa-apa’an ini?” Lucy tidak berdaya menghadapi tuduhan teman-temannya.
          “Kemarin kalian jadian di taman ‘kan?” tanya Elfman.
          “Taman?” Gray mengingat-ngingat. “Maksud kalian, latihan dramaku dengan Lucy kemarin?”
          “Apa? Latihan drama?” tanya Natsu terkejut.
          “Ya, benar .Kami berlath drama untuk ini…” Lucy meyodorkan sebuah kertas yang berisi pekerjaan bermain drama.
          “Jadi, itu tidak sungguhan?” tanya Mira sambil membaca kertas dari Lucy.
          “Tentu saja. Itu hanya latihan untuk peran kami.” Lucy meyakinkan.
          “Happy…!” seru seisi guild yang merasa telah tertipu.
          “Aye…!” Happy pun melarikan diri.
          “Gray-sama…!” Juvia langsung memeluk Gray.
          “Hei, apa yang kau lakukan?” ucap Gray.
          “Gray-sama milik Juvia, bukan milikmu!’ Juvia menatap Lucy dengan garang.
          “Iya…Iya…” Lucy mengiyakan.
****
          3 hari kemudian~
          Telihat Jet yang berjalan tergesa-gesa memasuki guild. Tampaknya, ia sedang membawa berita penting.
          “Hei, Lucy dan Natsu sudah jadian!” seru Jet bersemangat.
          Seisi guild yang awalnya gaduh, jadi terdiam sesaat memperhatikan Jet,lalu mereka mulai gaduh kembali. Sepertinya, berita yang dibawakannya tidak terlalu menarik untuk diperhatikan. Semua orang tidak percaya dengan berita itu, karena sebelumnya mereka tertipu oleh berita yang dibawa oleh Happy.
          “Pasti Lucy dan Natsu sedang berlatih drama .” kata Lisanna yang duduk di samping Mira.
          “Bukankah pekerjaan bermain drama telah selesai dikerjakan oleh Lucy dan Gray kemarin? Seingatku, permintaan pekerjaan semacam itu sudah tidak ada lagi.” batin Mira.

END~

1 komentar:

Unknown on July 18, 2019 at 5:41 AM said...

lanjut thorr

Post a Comment

 

No Story No Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei