My
Story of AniCult16
Chapter
1
Hai... Hai... Hai... Apa kabar semuanya? Ciyeee... Udah
pada liburan. Kemana aja liburannya? Adakah yang menikmati liburan dengan
datang ke Anicult pada 28-29 Mei 2016? Tos dulu donk kalau sama. ^.^
Sebagai postingan pembuka, aku mau cerita sekaligus
curhat tentang perjalananku sebelum bisa datang ke Anicult tahun ini. Okey,
bagi yang jadi korban curhatanku, maaf, ya, membuatmu bosan. =_= Oia...
Sekalian aku ajak nostalgia kisah-kisahku dari masa lalu.
Informasi awal sebagai perkenalan. Aku menyukai anime
sebelum masuk TK. Masa kecilku, anime banyak di TV. Mulai Doraemon, Hamtaro,
Makaro, Beyblade, dll. Aku tahu karena banyak DVD anime di rumahku yang sudah
didub. Indonesia, baju-baju kecilku bergambar Hamtaro dan Beyblade, serta punya
3 jenis mainan Beyblade yang berbeda. Kira-kira
setengah tahun di TK, aku sudah merengek meminta komik Doraemon. Padahal komik
adalah jenis bacaan berat yang sulit dibaca anak TK. Namun, tidak bagiku. Aku
sudah lancar membaca kurang dari setengah tahun di TK dan bisa melahap 1 komik sehari.
Kurasa, aku memang memiliki bakat dan minat di bidang bahasa daripada
hitung-hitungan. -_- Apa hubungannya sama
hitung-hitungannya, Sha? Aku menyembunyikan kelancaranku membaca, karena
semua temanku masih mengeja. Aku juga “berpura-pura” mengeja. Aku selalu
membaca mengeja dengan lancar, hingga membuat guru terkesan. Bagaimana bila aku
membaca tanpa mengejanya? Bisa-bisa gurunya makin kaget. -_- Aku sering
membolos waktu TK untuk ke Madiun. Oia... TKku itu di Ngawi dan berada di desa.
Walaupun mbolosku terhitung 100’an hari, ketika masuk TK aku tidak merasa
tertinggal, karena belajarnya masih sama, yaitu mengeja kata demi kata.
Anime dan komik sudah melekat dalam hidupku. Masuk SD pun
aku juga sudah sering menonton anime di TV. Pada saat kelas 3 SD aku mulai
mengoleksi komik Naruto dan animenya. Pada kelas 4 SD koleksi komikku
bertambah, yaitu Hayate The Combat Butler, Detektif Conan, dan School Rumble.
Kelas 5 SD bertambah lagi, yaitu Hai, Miiko dan Fairy Tail. Tidak heran uang
tabunganku habis untuk memenuhi koleksiku, apalagi semuanya On Going. Namun,
pada saat SMP aku berhenti mengikuti School Rumble dan Hayate The Combat Butler
karena harga komik yang semakin naik dan aku tidak bisa menabung banyak seperti
dulu. Mulai SMP pula lebih banyak anime yang kukoleksi hingga sampai saat ini
dan sebagian anime telah kuhapus karena kapsitas harddisk tidak memadai.
Maaf, tadi malah melenceng dari topik. U,u
Event Anicult diadakan mulai tahun 2014 di Surabaya.
Event ini terbilang cukup meriah karena menghadirkan beberapa guest cosplayer
internasional sekaligus mangaka Jepang. Event ini terkenal, terutama di
kalangan para fujoshi dan fudanshi. Sebenarnya event ini condong ke para fujo /
fudan, karena nuansa Shounen-ai maupun Yaoi sangat melekat pada event ini
setiap tahunnya. Sudah pasti tahu Baozi & Hana, cosplayer BL dari China
‘kan? Ya, mereka seolah telah menjadi guest cosplayer wajib bagi event ini.
Selain itu, mangaka dari Jepang yang menjadi guest star adalah mangaka yang
bernaung di manga bergenre Yaoi. Merchandise yang dijual pun juga banyak
menyuguhkan asupan bagi para fujodanshi. Jadi, tidak heran bila setiap event
ini berlangsung, dipenuhi para wanita yang sebagian besar golongan fujoshi.
Namun, tidak berarti cowoknya tidak ada. Pengunjung cowok juga lumayan banyak,
hanya saja kalah dengan cewek-ceweknya. :3
Ini
cerita entah tahun berapa. ._. Mulanya, bukan Anicult yang ingin kuhadiri, tapi
AFAID. Sudah pasti tahu AFAID ‘kan? Anime Festival Asia (AFA) adalah event
akbar taraf internasional yang diadakan setiap tahun di beberapa negara Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Otaku, Wibu, Anime Lovers, atau apalah kalian
menyebutnya pasti sangat ingin bisa hadir di event ini. AFAID diselenggarakan
di Jakarta setiap tahunnya. Walaupun masih satu pulau, tapi jarak
Madiun-Jakarta terbilang jauh. Tentu butuh uang banyak untuk ke sana, sementara
aku belum punya pekerjaan dengan gaji besar. (Impian ini muncul ketika aku
kelas 8 SMP) Lha... Uang saku sekolah aja masih minta orang tua. -_- Aku
telusuri semua tentang AFAID dari tahun ke tahun, walaupun aku nggak datang,
setidaknya aku bisa tahu ada apa saja di AFAID. Sampailah aku di guest
cosplayernya. Huwaaa... Keren banget mereka ini. >< Satu per satu aku
cari profilenya. Ada beberapa cosplayer yang sangat kuidolakan. Pertama aku
jatuh cinta pada KANAME sewaktu ia memakai kostum Fushimi Sarihiko. Sepertinya,
memang udah bawaan sejak dulu, kalau lihat cowok putih, berkacamata, dan berambut seperti, ya,
begitulah aku langsung jatuh hati. :D Ok, next. Nah... Ganti Reika. Cosplayer
dari Jepang yang satu ini jago banget ng-trap ria. Aku sampai dibuat syok
karena tahu dia cewek. Ini langsung membuatku nangis 7 hari 7 malam. Nggak gitu juga kali, Sha. -_- Mulai
dari situ aku sangat mengagumi Reika. Mengagumi kostumnya, make upnya, dan
keramahannya. Next. Ada Angie, cosplayer dari negara tetangga, Malaysia. Wajah
cerianya itu yang paling aku suka darinya. Ada juga Punipun, cosplayer dari
negara kita sendiri, Indonesia. Kawaii... Kawaii... :3 Selanjutnya, Pinky Lu
Xun. Cosplayer Indonesia yang sangat terkenal dan terbilang cosplayer senior
yang telah menembus dunia cosplay internasional. Tentu, aku suka sekali dengan
Pinky Lu Xun ini. Yup, tahap terakhir karena aku mulai lelah stalking. Namun,
inilah yang membuatku menjadi... Ya, kau tahu apa. =_= Baozi & Hana
>_< Aku stalking info tentang mereka lewat fpnya di fb. Jujur, awal lihat
foto-fotonya langsung pengen mbanting Hpku. U,u Aku langsung pengen teriak gak
jelas di dalam kamar. Eitz, bukan Baozi & Hana namanya kalau tidak mbuat
cewek mudah jatuh cinta. Aku scroll foto-fotonya jauh ke bawah dan memastikan
sudah berada di zona yang CUKUP aman. Aku amati wajah-wajah mereka. Jlebbb...
Yak, aku juga cewek normal. Tentu aku jatuh cinta pada mereka berdua. (Kurasa
ini pada saat tahun 2015 ketika aku selesai UN SMP) Berawal dari mengenal Baozi
& Hana aku selangkah menuju tahap menjadi fujo. O_o
Setiap kali ada yang nanya genre anime yang kusuka, pasti
aku sebutin semua, kecuali Mecha, H+, E+, Yuri, Shoujo-ai, SHOUNEN-AI, dan
Yaoi. Yah... Itulah aku. Aku bukan orang yang kuat. Akhirnya, aku juga menyukai
Shounen-ai, tapi tidak mau coba menyukai ke tingkat Yaoi. Aku menyukai lagu
Vocaloid Immoral Memory the Lost Memory
dari Kamui Gakupo feat. Kaito & Kagamine Len. Coba-coba deh aku download MVnya.
Kau tahu bagaimana? MVnya mengandung unsur Shounen-ai. >< Setelah itu,
ada anime maupun Live Action Shounen-ai yang bergabung dalam koleksiku. Tentu
saja aku download sendiri. U,u Terkadang aku berharap punya kawan yang mengerti
hal-hal yang kumaksud ini.
Cukup deh tentang sejarah diriku bagaimana bisa jadi
seorang fujo. =_= Aku ceritakan bagaimana aku benar-benar harus berjuang untuk
bisa datang ke Anicult 2016.
Aku mengetahui Anicult secara tidak sengaja melalui
fotonya Reika (entah tahun berapa). Aku coba cari event itu di Mbah Google.
Gilaaaa... Ternyata di Surabaya. Tiketnya juga cukup dalam jangkauan kalau
cuman nabung selama satu tahun. Ditambah lagi event ini mengundang Baozi &
Hana setiap tahunnya. Kyaaaaaaa.... Mau teriak lebih kenceng lagi daripada saat
pertama lihat fotonya Baozi & Hana di fb. #DilemparPanciEmak :v Langsung pasang target
deh. Aku ‘kan orangnya konsisten, kalau udah masuk target, ya, harus keturutan.
Aku
nabung mulai bulan November 2015. Aku menyisihkan semua uang saku sekolahku
tiap hari, kecuali mendesak ada kebutuhan penting. Eitz, jangan berpikir uang
sakuku itu banyak. Aku hanya punya uang saku sekolah per hari 3k. Glek.... O_o
(Asli 3k, tidak typo atau sok dramatis) Pasti mikirnya berat ‘kan? Apalagi
untuk anak SMA yang pulangnya jam 14.10 sepertiku ini. Aku nggak terlalu
bernafsu beli jajan sejak SD. Ya, nyisihkan semua uang saku nggak berat-berat
juga bagiku.
Tanggal
event Anicult diumumkan. Uhuy, akhir Mei, tepatnya pada tanggal 28-29 Mei 2016
di Tunjungan Plaza 3 Lt.6. Berarti UAS Semester 2 telah usai. >< Begitu
tahu, Baozi & Hana menjadi guest cosplayernya, aku senang sampai rasanya
pengen terjun ke jurang, lalu kembali lagi dan terjun lagi. :v (Yang ini asli
ngawor) Guest cosplayer berikutnya adalah Sakuya, King, Angie, BaoBao, dan Aqua
Nanami. Kyaaaa.... Senangnya hatiku. #PelukAkashi >< Ada juga Yamane
Ayano-sensei, mangaka dari Jepang yang diundang pada tahun ini. Aku sedih, karena
tidak bisa ikut fan meet Baozi & Hana yang diselenggarakan pertama di
Indonesia. Why? Jelas, karena
budgetku terbatas. :v Beruntung ada sesi photses dengan guest cosplayernya.
Yak, aku memanfaatkan itu untuk berfoto bersama Baozi & Hana, walaupun 100k
harus melayang untuk sekali jepret. :3
Semua tabungan lancar-lancar aja sampai bulan
Februari 2016. Bulan Februari adalah masa dimana godaan berkeliaran. Tugas numpuk
dan kebanyakan dalam model hardcopy. Bisa bayangin makalah yang jumlahnya
banyak harus diprint menghabiskan uang berapa banyak pula? Belum lagi alat-alat
tulisku yang sebagian besar dimaling oleh tuyul yang nasib nggak bisa beli
sendiri. =_= Syukur, aku ada suatu pekerjaan terhormat yang menjamin aku
memiliki penghasilan tiap bulan (Jangan tanya pekerjaan apa. Penting halal
& berguna bagi generasi bangsa Indonesia) :v Penghasilan dari pekerjaanku
selama 3 bulan sama sekali tidak kusentuh, jadi kubiarkan aja di dalam kaleng
permen yang selama ini menjaga uang tabunganku dengan baik. Semakin mendekati
bulan Mei, aku semakin bingung karena uang yang kutabung masih kurang dari
target. Kebetulan, di rumahku itu tempat anak-anak SD les, jadi aku memanfaatkannya
untuk berjualan jajanan. Tiap minggu pasti aku berbelanja ke pasar untuk dijual
lagi di rumah.
Mei yang kutunggu pun tiba. Harga tiket Anicult telah
diumumkan. Tiket pre-sale hanya 35k sementar OTSnya 40k. Tiket pre-sale hanya
dapat dibeli di Dunkin Donuts outlet Malang atau Surabaya. Anicult event besar.
Bayanganku, ntar di sana harus antri tiket masuk, lalu aku bisa kehabisan tiket
photses Baozi & Hana. U,u ‘Kan percuma, kalau sampai kehabisan.
Perjuanganku sia-sia namanya. Awalnya aku minta tolong temanku di Surabaya,
tapi bantuanku ditolak dengan cara yang sangat kubenci. Apabila menolak untuk
dimintai tolong, ya, bilang aja. Malah tuh orang sengaja mengabaikan pm fbku.
Kebetulan temenku di sekolah punya saudara di Malang. Syukur, saudaranya baik hati.
Aku sangat berterima kasih kepadanya. Menurut rencana, aku berangkat bersama 2
temanku dari Madiun pada hari ke-2 Anicult. ^_^
Aku menyiapkan project cosplay untuk Anicult, tapi harus
kandas. Project itu gagal karena kebanyakan cosmaker yang kutanyai slot pada
bulan Mei telah penuh, sementara kostumku harus jadi sebelum Anicult
berlangsung. Yah, dengan ketabahan hati aku cancel project ini. Aku sendiri
nggak sadar, ternyata bulan Mei banyak event cosplay, jadi wajar kalau slot
cosmaker banyak yang penuh.
Mendekati Anicult, ketahananku diuji. Pada tanggal 21-22
Mei aku harus mengikuti Pembantaraan di Sarangan. Aku bersyukur acara ini tidak
dipungut biaya dan yang diperlukan hanya daya tahan tubuhku saja. Setelah itu
pada tanggal 26 Mei program SMAku adalah outdoor learning di Malang bagi
seluruh siswa kelas X. Pada outdoor learning inilah bukan hanya daya tahan
tubuh, tapi ketahanan uangku yang diuji. Walaupun ini program gratis, tapi aku
membawa 150k uangku sendiri untuk berjaga-jaga. Aku beruntung di 3 tempat utama
outdoor learning tidak ada penjual oleh-oleh. =_=
Tibalah
di tempat terakhir untuk kunjungan setelah outdoor learning. MATOS, bro... ><
Guruku bilang, untuk makan malam harus membeli sendiri. Yak, aku bukan anak
yang mudah lapar dan tergiur. Aku nggak membeli apa pun di mall besar itu,
bahkan makan malam pun tidak. =_= Aku hanya menikmati jajan yang kubawa dari
rumah. Uang yang kukeluarkan di Malang pun hanya 2k untuk ke toilet. U,u Aku
pulang ke Madiun tanpa membawa oleh-oleh satu pun. Maapkan, oneemu ini, adekku
yang kena PHP. =_=
Sesuatu terjadi ketika H- 3 Anicult. Salah satu temanku
bilang, terpaksa batal ikut karena harus pergi berobat. Sedih juga sih, tapi
‘kan demi kesehatannya, mau gimana lagi? Tiketnya pun nganggur 1. Tanggal 26
Mei, ada yang mengkonfirmasi, mau memakai tiket yang nganggur itu, tapi
akhirnya kandas juga pada tanggal 27 Mei karena ia tidak mendapat izin dari
orang tuanya. Namanya orang tua, pasti khawatirlah anaknya pergi ke kota besar.
Apalagi, kalau anaknya pergi cuman sama temen. Aku sangat bersyukur, udah
terbiasa pergi ke luar kota tanpa orang tua, jadi orang tua mengizinkanku asal
aku janji pandai menjaga diri. Tiketnya pun kutawarkan lagi ke teman di
sekolah. Ia menerima tawaranku, tapi menunggu konfirmasi resminya dulu pada
malam harinya. Finishnya, ia nggak jadi ikut juga karena kehabisan uang. =_=
Firasat, fix berangkat berdua doang. Yak, sebenarnya aku khawatir temanku satu-satunya
itu juga membatalkan rencananya. Namanya juga Isha, yang menjadi target harus
tercapai, apalagi yang memakan perjuangan seberat ini. Sendiri pun, aku harus
berangkat. Aku harus ketemu Baozi & Hana. O_o
Tanggal 28 Mei, H- 1 Anicult aku benar-benar harus kuat.
Pada hari itu dilaksanakan outbond classmeeting. Kau tahu apa gamenya? Ada game
basah-basahan juga. Udah firasat kalau basah-basahan begini, tapi kalau nggak
ikut nggak dapat kenangan termanis sebelum naik ke kelas XI. -_- Setelah
outbond pun aku harus latihan untuk lomba Jambore Koperasi. Mulai deh bergelut
dengan tongkat dan tali Pramuka, padahal baju masih basah besss... Ditambah
angin yang sepoi-sepoi seolah menjadi perpaduan yang sempurna untuk menguji
nasibku. Alhasil, pulang sore dengan tampilan semrawut, kepala pusing, wajah
pucat, dan harus ngontel sepeda dari SMA ke rumah adalah tantangan paling
beresiko sebelum besok berangkat ke Anicult. Malamnya, sambil menyiapkan segala
keperluan untuk berangkat ke Surabaya aku harus nahan badanku yang mulai nggak
mau kompromi. Kali ini aku jelas drop. Aku langsung minum obat masuk angin dan
coba tidur untuk istirahat.
Aku membuka mata dan bergegas bangkit dari tempat tidur.
Aku berlari ke ruang tengah hanya untuk melihat jam. Sial, masih jam 00.30
ternyata. Malah aku pikir ini sudah mau Subuh. -_- Aku tidur lagi. Pukul 01.25
aku terbangun bersamaan alarm 2 HP yang sengaja kutaruh di dalam kamar. Badan
sudah kembali sehat, lalu langsung mandi dan mempersiapkan segalanya. Pukul
02.00 diantar Ibunda tercinta, aku berangkat ke terminal. Yup, begitulah
ceritanya hingga aku benar-benar bisa berangkat ke Anicult bersama seorang
temanku saja.
Ini mungkin seperti cerpen. Terima kasih mau membaca. Kau
tahu mengapa aku sebut ini chapter 1? Ya, karena masih berlanjut. Postingan
berikutnya adalah lanjutan dari kisahku di Anicult 2016. Semoga, kalian tidak
bosan membaca. ^_^
0 komentar:
Post a Comment