Wednesday, June 8, 2016

My Story of AniCult16 Chapter 1

Pada 9:49:00 PM

My Story of AniCult16
Chapter 1

            Hai... Hai... Hai... Apa kabar semuanya? Ciyeee... Udah pada liburan. Kemana aja liburannya? Adakah yang menikmati liburan dengan datang ke Anicult pada 28-29 Mei 2016? Tos dulu donk kalau sama. ^.^
            Sebagai postingan pembuka, aku mau cerita sekaligus curhat tentang perjalananku sebelum bisa datang ke Anicult tahun ini. Okey, bagi yang jadi korban curhatanku, maaf, ya, membuatmu bosan. =_= Oia... Sekalian aku ajak nostalgia kisah-kisahku dari masa lalu.



            Informasi awal sebagai perkenalan. Aku menyukai anime sebelum masuk TK. Masa kecilku, anime banyak di TV. Mulai Doraemon, Hamtaro, Makaro, Beyblade, dll. Aku tahu karena banyak DVD anime di rumahku yang sudah didub. Indonesia, baju-baju kecilku bergambar Hamtaro dan Beyblade, serta punya 3 jenis mainan Beyblade yang berbeda.  Kira-kira setengah tahun di TK, aku sudah merengek meminta komik Doraemon. Padahal komik adalah jenis bacaan berat yang sulit dibaca anak TK. Namun, tidak bagiku. Aku sudah lancar membaca kurang dari setengah tahun di TK dan bisa melahap 1 komik sehari. Kurasa, aku memang memiliki bakat dan minat di bidang bahasa daripada hitung-hitungan. -_- Apa hubungannya sama hitung-hitungannya, Sha? Aku menyembunyikan kelancaranku membaca, karena semua temanku masih mengeja. Aku juga “berpura-pura” mengeja. Aku selalu membaca mengeja dengan lancar, hingga membuat guru terkesan. Bagaimana bila aku membaca tanpa mengejanya? Bisa-bisa gurunya makin kaget. -_- Aku sering membolos waktu TK untuk ke Madiun. Oia... TKku itu di Ngawi dan berada di desa. Walaupun mbolosku terhitung 100’an hari, ketika masuk TK aku tidak merasa tertinggal, karena belajarnya masih sama, yaitu mengeja kata demi kata.
            Anime dan komik sudah melekat dalam hidupku. Masuk SD pun aku juga sudah sering menonton anime di TV. Pada saat kelas 3 SD aku mulai mengoleksi komik Naruto dan animenya. Pada kelas 4 SD koleksi komikku bertambah, yaitu Hayate The Combat Butler, Detektif Conan, dan School Rumble. Kelas 5 SD bertambah lagi, yaitu Hai, Miiko dan Fairy Tail. Tidak heran uang tabunganku habis untuk memenuhi koleksiku, apalagi semuanya On Going. Namun, pada saat SMP aku berhenti mengikuti School Rumble dan Hayate The Combat Butler karena harga komik yang semakin naik dan aku tidak bisa menabung banyak seperti dulu. Mulai SMP pula lebih banyak anime yang kukoleksi hingga sampai saat ini dan sebagian anime telah kuhapus karena kapsitas harddisk tidak memadai.
            Maaf, tadi malah melenceng dari topik. U,u
            Event Anicult diadakan mulai tahun 2014 di Surabaya. Event ini terbilang cukup meriah karena menghadirkan beberapa guest cosplayer internasional sekaligus mangaka Jepang. Event ini terkenal, terutama di kalangan para fujoshi dan fudanshi. Sebenarnya event ini condong ke para fujo / fudan, karena nuansa Shounen-ai maupun Yaoi sangat melekat pada event ini setiap tahunnya. Sudah pasti tahu Baozi & Hana, cosplayer BL dari China ‘kan? Ya, mereka seolah telah menjadi guest cosplayer wajib bagi event ini. Selain itu, mangaka dari Jepang yang menjadi guest star adalah mangaka yang bernaung di manga bergenre Yaoi. Merchandise yang dijual pun juga banyak menyuguhkan asupan bagi para fujodanshi. Jadi, tidak heran bila setiap event ini berlangsung, dipenuhi para wanita yang sebagian besar golongan fujoshi. Namun, tidak berarti cowoknya tidak ada. Pengunjung cowok juga lumayan banyak, hanya saja kalah dengan cewek-ceweknya. :3
            Ini cerita entah tahun berapa. ._. Mulanya, bukan Anicult yang ingin kuhadiri, tapi AFAID. Sudah pasti tahu AFAID ‘kan? Anime Festival Asia (AFA) adalah event akbar taraf internasional yang diadakan setiap tahun di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Otaku, Wibu, Anime Lovers, atau apalah kalian menyebutnya pasti sangat ingin bisa hadir di event ini. AFAID diselenggarakan di Jakarta setiap tahunnya. Walaupun masih satu pulau, tapi jarak Madiun-Jakarta terbilang jauh. Tentu butuh uang banyak untuk ke sana, sementara aku belum punya pekerjaan dengan gaji besar. (Impian ini muncul ketika aku kelas 8 SMP) Lha... Uang saku sekolah aja masih minta orang tua. -­_- Aku telusuri semua tentang AFAID dari tahun ke tahun, walaupun aku nggak datang, setidaknya aku bisa tahu ada apa saja di AFAID. Sampailah aku di guest cosplayernya. Huwaaa... Keren banget mereka ini. >< Satu per satu aku cari profilenya. Ada beberapa cosplayer yang sangat kuidolakan. Pertama aku jatuh cinta pada KANAME sewaktu ia memakai kostum Fushimi Sarihiko. Sepertinya, memang udah bawaan sejak dulu, kalau lihat cowok putih,  berkacamata, dan berambut seperti, ya, begitulah aku langsung jatuh hati. :D Ok, next. Nah... Ganti Reika. Cosplayer dari Jepang yang satu ini jago banget ng-trap ria. Aku sampai dibuat syok karena tahu dia cewek. Ini langsung membuatku nangis 7 hari 7 malam. Nggak gitu juga kali, Sha. -_- Mulai dari situ aku sangat mengagumi Reika. Mengagumi kostumnya, make upnya, dan keramahannya. Next. Ada Angie, cosplayer dari negara tetangga, Malaysia. Wajah cerianya itu yang paling aku suka darinya. Ada juga Punipun, cosplayer dari negara kita sendiri, Indonesia. Kawaii... Kawaii... :3 Selanjutnya, Pinky Lu Xun. Cosplayer Indonesia yang sangat terkenal dan terbilang cosplayer senior yang telah menembus dunia cosplay internasional. Tentu, aku suka sekali dengan Pinky Lu Xun ini. Yup, tahap terakhir karena aku mulai lelah stalking. Namun, inilah yang membuatku menjadi... Ya, kau tahu apa. =_= Baozi & Hana >_< Aku stalking info tentang mereka lewat fpnya di fb. Jujur, awal lihat foto-fotonya langsung pengen mbanting Hpku. U,u Aku langsung pengen teriak gak jelas di dalam kamar. Eitz, bukan Baozi & Hana namanya kalau tidak mbuat cewek mudah jatuh cinta. Aku scroll foto-fotonya jauh ke bawah dan memastikan sudah berada di zona yang CUKUP aman. Aku amati wajah-wajah mereka. Jlebbb... Yak, aku juga cewek normal. Tentu aku jatuh cinta pada mereka berdua. (Kurasa ini pada saat tahun 2015 ketika aku selesai UN SMP) Berawal dari mengenal Baozi & Hana aku selangkah menuju tahap menjadi fujo. O_o
            Setiap kali ada yang nanya genre anime yang kusuka, pasti aku sebutin semua, kecuali Mecha, H+, E+, Yuri, Shoujo-ai, SHOUNEN-AI, dan Yaoi. Yah... Itulah aku. Aku bukan orang yang kuat. Akhirnya, aku juga menyukai Shounen-ai, tapi tidak mau coba menyukai ke tingkat Yaoi. Aku menyukai lagu Vocaloid  Immoral Memory the Lost Memory dari Kamui Gakupo feat. Kaito & Kagamine Len. Coba-coba deh aku download MVnya. Kau tahu bagaimana? MVnya mengandung unsur Shounen-ai. >< Setelah itu, ada anime maupun Live Action Shounen-ai yang bergabung dalam koleksiku. Tentu saja aku download sendiri. U,u Terkadang aku berharap punya kawan yang mengerti hal-hal yang kumaksud ini.
            Cukup deh tentang sejarah diriku bagaimana bisa jadi seorang fujo. =_= Aku ceritakan bagaimana aku benar-benar harus berjuang untuk bisa datang ke Anicult 2016.
            Aku mengetahui Anicult secara tidak sengaja melalui fotonya Reika (entah tahun berapa). Aku coba cari event itu di Mbah Google. Gilaaaa... Ternyata di Surabaya. Tiketnya juga cukup dalam jangkauan kalau cuman nabung selama satu tahun. Ditambah lagi event ini mengundang Baozi & Hana setiap tahunnya. Kyaaaaaaa.... Mau teriak lebih kenceng lagi daripada saat pertama lihat fotonya Baozi & Hana di fb.  #DilemparPanciEmak :v Langsung pasang target deh. Aku ‘kan orangnya konsisten, kalau udah masuk target, ya, harus keturutan.
Aku nabung mulai bulan November 2015. Aku menyisihkan semua uang saku sekolahku tiap hari, kecuali mendesak ada kebutuhan penting. Eitz, jangan berpikir uang sakuku itu banyak. Aku hanya punya uang saku sekolah per hari 3k. Glek.... O_o (Asli 3k, tidak typo atau sok dramatis) Pasti mikirnya berat ‘kan? Apalagi untuk anak SMA yang pulangnya jam 14.10 sepertiku ini. Aku nggak terlalu bernafsu beli jajan sejak SD. Ya, nyisihkan semua uang saku nggak berat-berat juga bagiku.
Tanggal event Anicult diumumkan. Uhuy, akhir Mei, tepatnya pada tanggal 28-29 Mei 2016 di Tunjungan Plaza 3 Lt.6. Berarti UAS Semester 2 telah usai. >< Begitu tahu, Baozi & Hana menjadi guest cosplayernya, aku senang sampai rasanya pengen terjun ke jurang, lalu kembali lagi dan terjun lagi. :v (Yang ini asli ngawor) Guest cosplayer berikutnya adalah Sakuya, King, Angie, BaoBao, dan Aqua Nanami. Kyaaaa.... Senangnya hatiku. #PelukAkashi >< Ada juga Yamane Ayano-sensei, mangaka dari Jepang yang diundang pada tahun ini. Aku sedih, karena tidak bisa ikut fan meet Baozi & Hana yang diselenggarakan pertama di Indonesia. Why? Jelas, karena budgetku terbatas. :v Beruntung ada sesi photses dengan guest cosplayernya. Yak, aku memanfaatkan itu untuk berfoto bersama Baozi & Hana, walaupun 100k harus melayang untuk sekali jepret. :3
 Semua tabungan lancar-lancar aja sampai bulan Februari 2016. Bulan Februari adalah masa dimana godaan berkeliaran. Tugas numpuk dan kebanyakan dalam model hardcopy. Bisa bayangin makalah yang jumlahnya banyak harus diprint menghabiskan uang berapa banyak pula? Belum lagi alat-alat tulisku yang sebagian besar dimaling oleh tuyul yang nasib nggak bisa beli sendiri. =_= Syukur, aku ada suatu pekerjaan terhormat yang menjamin aku memiliki penghasilan tiap bulan (Jangan tanya pekerjaan apa. Penting halal & berguna bagi generasi bangsa Indonesia) :v Penghasilan dari pekerjaanku selama 3 bulan sama sekali tidak kusentuh, jadi kubiarkan aja di dalam kaleng permen yang selama ini menjaga uang tabunganku dengan baik. Semakin mendekati bulan Mei, aku semakin bingung karena uang yang kutabung masih kurang dari target. Kebetulan, di rumahku itu tempat anak-anak SD les, jadi aku memanfaatkannya untuk berjualan jajanan. Tiap minggu pasti aku berbelanja ke pasar untuk dijual lagi di rumah.
            Mei yang kutunggu pun tiba. Harga tiket Anicult telah diumumkan. Tiket pre-sale hanya 35k sementar OTSnya 40k. Tiket pre-sale hanya dapat dibeli di Dunkin Donuts outlet Malang atau Surabaya. Anicult event besar. Bayanganku, ntar di sana harus antri tiket masuk, lalu aku bisa kehabisan tiket photses Baozi & Hana. U,u ‘Kan percuma, kalau sampai kehabisan. Perjuanganku sia-sia namanya. Awalnya aku minta tolong temanku di Surabaya, tapi bantuanku ditolak dengan cara yang sangat kubenci. Apabila menolak untuk dimintai tolong, ya, bilang aja. Malah tuh orang sengaja mengabaikan pm fbku. Kebetulan temenku di sekolah punya saudara di Malang. Syukur, saudaranya baik hati. Aku sangat berterima kasih kepadanya. Menurut rencana, aku berangkat bersama 2 temanku dari Madiun pada hari ke-2 Anicult. ^_^
            Aku menyiapkan project cosplay untuk Anicult, tapi harus kandas. Project itu gagal karena kebanyakan cosmaker yang kutanyai slot pada bulan Mei telah penuh, sementara kostumku harus jadi sebelum Anicult berlangsung. Yah, dengan ketabahan hati aku cancel project ini. Aku sendiri nggak sadar, ternyata bulan Mei banyak event cosplay, jadi wajar kalau slot cosmaker banyak yang penuh.
            Mendekati Anicult, ketahananku diuji. Pada tanggal 21-22 Mei aku harus mengikuti Pembantaraan di Sarangan. Aku bersyukur acara ini tidak dipungut biaya dan yang diperlukan hanya daya tahan tubuhku saja. Setelah itu pada tanggal 26 Mei program SMAku adalah outdoor learning di Malang bagi seluruh siswa kelas X. Pada outdoor learning inilah bukan hanya daya tahan tubuh, tapi ketahanan uangku yang diuji. Walaupun ini program gratis, tapi aku membawa 150k uangku sendiri untuk berjaga-jaga. Aku beruntung di 3 tempat utama outdoor learning tidak ada penjual oleh-oleh. =_=
Tibalah di tempat terakhir untuk kunjungan setelah outdoor learning. MATOS, bro... >< Guruku bilang, untuk makan malam harus membeli sendiri. Yak, aku bukan anak yang mudah lapar dan tergiur. Aku nggak membeli apa pun di mall besar itu, bahkan makan malam pun tidak. =_= Aku hanya menikmati jajan yang kubawa dari rumah. Uang yang kukeluarkan di Malang pun hanya 2k untuk ke toilet. U,u Aku pulang ke Madiun tanpa membawa oleh-oleh satu pun. Maapkan, oneemu ini, adekku yang kena PHP. =_=
            Sesuatu terjadi ketika H- 3 Anicult. Salah satu temanku bilang, terpaksa batal ikut karena harus pergi berobat. Sedih juga sih, tapi ‘kan demi kesehatannya, mau gimana lagi? Tiketnya pun nganggur 1. Tanggal 26 Mei, ada yang mengkonfirmasi, mau memakai tiket yang nganggur itu, tapi akhirnya kandas juga pada tanggal 27 Mei karena ia tidak mendapat izin dari orang tuanya. Namanya orang tua, pasti khawatirlah anaknya pergi ke kota besar. Apalagi, kalau anaknya pergi cuman sama temen. Aku sangat bersyukur, udah terbiasa pergi ke luar kota tanpa orang tua, jadi orang tua mengizinkanku asal aku janji pandai menjaga diri. Tiketnya pun kutawarkan lagi ke teman di sekolah. Ia menerima tawaranku, tapi menunggu konfirmasi resminya dulu pada malam harinya. Finishnya, ia nggak jadi ikut juga karena kehabisan uang. =_= Firasat, fix berangkat berdua doang. Yak, sebenarnya aku khawatir temanku satu-satunya itu juga membatalkan rencananya. Namanya juga Isha, yang menjadi target harus tercapai, apalagi yang memakan perjuangan seberat ini. Sendiri pun, aku harus berangkat. Aku harus ketemu Baozi & Hana. O_o
            Tanggal 28 Mei, H- 1 Anicult aku benar-benar harus kuat. Pada hari itu dilaksanakan outbond classmeeting. Kau tahu apa gamenya? Ada game basah-basahan juga. Udah firasat kalau basah-basahan begini, tapi kalau nggak ikut nggak dapat kenangan termanis sebelum naik ke kelas XI. -_- Setelah outbond pun aku harus latihan untuk lomba Jambore Koperasi. Mulai deh bergelut dengan tongkat dan tali Pramuka, padahal baju masih basah besss... Ditambah angin yang sepoi-sepoi seolah menjadi perpaduan yang sempurna untuk menguji nasibku. Alhasil, pulang sore dengan tampilan semrawut, kepala pusing, wajah pucat, dan harus ngontel sepeda dari SMA ke rumah adalah tantangan paling beresiko sebelum besok berangkat ke Anicult. Malamnya, sambil menyiapkan segala keperluan untuk berangkat ke Surabaya aku harus nahan badanku yang mulai nggak mau kompromi. Kali ini aku jelas drop. Aku langsung minum obat masuk angin dan coba tidur untuk istirahat.
            Aku membuka mata dan bergegas bangkit dari tempat tidur. Aku berlari ke ruang tengah hanya untuk melihat jam. Sial, masih jam 00.30 ternyata. Malah aku pikir ini sudah mau Subuh. -_- Aku tidur lagi. Pukul 01.25 aku terbangun bersamaan alarm 2 HP yang sengaja kutaruh di dalam kamar. Badan sudah kembali sehat, lalu langsung mandi dan mempersiapkan segalanya. Pukul 02.00 diantar Ibunda tercinta, aku berangkat ke terminal. Yup, begitulah ceritanya hingga aku benar-benar bisa berangkat ke Anicult bersama seorang temanku saja.
            Ini mungkin seperti cerpen. Terima kasih mau membaca. Kau tahu mengapa aku sebut ini chapter 1? Ya, karena masih berlanjut. Postingan berikutnya adalah lanjutan dari kisahku di Anicult 2016. Semoga, kalian tidak bosan membaca. ^_^



0 komentar:

Post a Comment

 

No Story No Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei