Monday, April 16, 2018

H-1 SNMPTN

Pada 5:16:00 AM
Hai... Apa kabar saudaraku sebangsa dan setanah air. 😂
Apa lagi yang kali ini akan Isha posting, yaaa??? 
Hm... Sesuai dengan post sebelumnya, setelah UN Isha bakal post sesuatu. Inilah dia...

Btw, untuk SMA gimana UNnya? Serasa uji nyali 'kan? Isha juga merasakan sensasi luar biasa, khususnya matematika 😂 But, daku pasrah. :v

Okee... Berhubung Isha posting tanggal 16 April 2018, pasti bisa menebak apa yang akan Isha posting berkaitan dengan judul di atas, "H-1 SNMPTN".


Alhamdulillah... Aku berkesempatan mengikuti SNMPTN ini. Entah mengapa, Isha yakin aja bisa ikut. Ya, yakin.

Jadi, ngga semua orang bisa mendaftar SNMPTN. Hanya 50 % nilai terbaik satu sekolah dari mapel khusus, IPA (Mate, B. Inggris, B. Indo, Fisika. Kimia, Biologi) dan IPS (Mate, B. Inggris, B. Indo, Ekonomi, Geografi, Sosiolog) yang perankingan dilakukan oleh panitia pusat, jadi sekolah hanya berkewajiban memasukan semua nilai rapot.

Jujur, Isha dilema ketika menentukan pilihan universitas mana yang akan Isha pilih. Namun, Isha tidak bingung lagi dengan prodinya, karena dari SD hingga sekarang Isha hanya tertarik pada Sastra Jepang dan Sastra Indonesia. Udah itu aja. 

Dilema berkelanjutan menyerang. Awalnya udah yakin sama univ "A", terus ada sebagian hati berdemo harus banting stir menguji nasib, alhasil...
Daku melakukannya. Banting stir, pindah haluan, dan serasa uji nyali. Why Isha mengatakan begini?
Modal nekad. Asli nekad. Isha mengambil univ yang tinggi. Sangat tinggi. Itu pun karena keinginan hati yang terus berdemo dan dibantu kepercayaan dari guru dan juga teman-teman di sekolah.

Daftar SNMPTN itu rasanya... Tanganku gemetar ketika mendaftar. Mendaftar pakai HP. Tanganku gemetar. Sangat... Jantungku juga mulai ngga aturan, apalagi mau finalisasi... Aku tanya ibuku berulang, 
Ibuku hanya bilang, "Terserah yang menjalani kamu."
Oke, aku finalisasi akhirnya...

Hari demi hari sungguh berat. Sangat berat. Aku ngga kuat yg namanya nunggu. Sumpah, ngga kuat. Alay dah, Lu, Sha  -_-
Semakin hari aku lebih sering nangis. Why? Aku takut, tapi hatiku tenang. Namun, tangisku serasa ngga bisa ditahan. Setiap ingat SNMPTN, aku nangis. Oke, terserah mau bilang Isha cengeng.

Dan inilah sekarang..... H-1, Bung. Inginku teriak sekarang. Kondisiku makin kacau. Nangisku makin menjadi. Oke, semua orang meyakinkan, "Pasti ketrimanya." But, ucapan itu bukan jaminan untuk hati tetap tenang.

Aku pernah mendengar, bahwa sering berdzikir membuat hati menjadi tenang, aku selalu melakukannya dan itu benarr.... Hatiku tenang. Sama sekali tidak deg-degan..... Namun, ngga bisa bohong aku khawatir walaupun hatiku amat sangat tenang. 

Aku berusaha membangun pemikiran positif untuk hasilku besok. Selama ini aku sudah gagal berulang kali. Aku dulu memang punya mimpi sangat tinggi, tapi itu gagal semua. Gagalllll..... Lalu sekarang? Seolah aku PD mengambil resiko kembali. Lalu bagaimana kalau aku menyesal? Begini.... Nekadku adalah pilihanku. Lalu.... Lebih baik aku menyesal setelah melakukan daripada menyesal tanpa melakukan.

Aku dapat memetik sesuatu, aku memang gagal dulu, tapi pilihan Allah memang yang terbaik, aku bahkan mendapat sesuatu yang lebih. Aku meraih banyak hal. Sangat banyak. Pilihan Allah memang yang terbaik.

Namun, aku tetap fokus pada mimpiku. Meraih Sastra Jepang atau Sastra Indonesia. Aku selalu melakukan yang terbaik agar mendapatkan yang terbaik. 

Sekarang aku mencoba ikhlas. Apa pun hasilnya besok, aku akan ikhlas. Tentu berharap besar pada pilihan pertama dan semoga Allah mengabulkannya. Amin...

0 komentar:

Post a Comment

 

No Story No Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei